This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 18 Agustus 2016

Berita Umum Air Mata Eks Tapol PKI Saat Rayakan HUT RI


Air Mata Eks Tapol PKI Saat Rayakan HUT RI

mata Sugito Kasirin (78) tumpah. Suaranya sesenggukan seiring air mata mengalir di wajah keriput eks tahanan politik Partai Komunis Indonesia (PKI) Argosari Amburawang Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

"Ini momentum menyedihkan bagi saya sebagai pribadi," kata bekas tentara berpangkat pratu sembari membekap mukanya menahan sedih, Rabu, 17 Agustus 2016.

Sugito merupakan salah satu dari 167 eks tapol PKI yang dilokalisasi ke pembuangan Rimba Amburawang sejak 1979 silam. Kehidupannya hancur lebur. Sanak saudara dan bahkan putri kandungnya enggan mengakuinya.

Ironis, Sugito tidak tahu kesalahannya hingga dituding sebagai antek PKI. "Ketiga anak kandung saya tidak terurus. Mereka tidak berpendidikan hingga harus jadi buruh kasar. Bahkan, anak perempuan saya tidak mau mengakui keberadaan orangtuanya ini hingga kini," keluh dia.

Personel Batalyon 609 Balikpapan ini mempunyai tiga anak dari hasil perkawinan dengan istri pertamanya bernama Sriyadi, Suyono dan Warsini. Tuduhan bagian jaringan PKI memaksanya meninggalkan keluarga hingga dibuang ke Argosari.

"Tujuh tahun ditahan tanpa pengadilan hingga diasingkan di tempat ini yang dulu berupa hutan belantara," ujar Sugito.

Meski begitu, Sugito mengaku mencintai Indonesia dengan merayakan hari kemerdekaan setiap tahunnya. Penggemar seni budaya Jawa ini rutin menggelar pentas seni ludruk, ketoprak, tari jarang kepang dan wayang orang di Balai Desa Argosari.

"Pemerannya kami-kami ini, menghibur warga Argosari dengan seni budaya Jawa. Dananya berasal dari patungan masyarakat. Saya juga mengibarkan bendera merah putih bulan Agustus," tutur dia.
Tak Kibarkan Bendera
Rekannya, Aloysius Paelan (75) bernasib sama. Peristiwa hampir 50 tahun silam itu tetap lekat di benaknya. Apalagi, mereka berdua sudah dianggap meninggal oleh putra masing-masing.
Baca Juga

Kedua mata pria lanjut bertubuh kekar langsung bercucuran air mata. Bertahun-tahun Paelan berusaha melupakan perilaku kasar kedua anaknya.

"Putra pertama akhirnya baru-baru ini mau mengakui keberadaan saya di sini. Sedangkan, anak kedua belum mau ke sini meskipun tahu bapaknya masih hidup di sini," kata Paelan.

Kondisi ini membuat Paelan enggan mengibarkan bendera merah putih selama hari kemerdekaan Indonesia. Menurut dia, negara tidak adil dalam memperlakukan eks tapol PKI yang memiliki keterbatasan hingga kini.

"Keluarga hancur, tidak bisa kerja sebagai pegawai pemerintah dan akses seluruhnya ditutup. Saya belum merdeka hingga kini, negara menindas warganya. Saya bahkan tidak tahu kesalahannya sehingga dituduh sebagai orang PKI," tutur Paelan.

Paelan mengakui unsur kelurahan, kecamatan hingga koramil sudah berulang kali memintanya agar mengibarkan bendera merah putih. Dia tidak menggubris permintaan tersebut.

"Silakan saja kalau mau membunuh saya, sudah tua juga," tutur pria tua yang kehilangan seluruh gigi depannya akibat penyiksaan tentara.

Saat ini, Paelan menyibukkan diri dalam berbagai kegiatan keagamaan Gereja Katolik Santo Yosef di Argosari Amburawang. Bertepatan detik-detik proklamasi Indonesia dimanfaatkan dengan beribadah sembari menyanyikan berbagai lagu perjuangan Indonesia.

"Beribadah sambil menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. Kami lakukan selama hari kemerdekaan Indonesia," ucap Paelan


Berita Umum Tanggapan Public Figure Terhadap Insiden di Terminal 3 Soetta


Tanggapan Public Figure Terhadap Insiden di Terminal 3 Soetta


Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten telah resmi beroperasi hampir dua pekan lamanya sejak pembukaan. Bagi siapapun yang pertama kali ke Terminal 3 bisa dipastikan akan dibuat berdecak kagum.
Tak salah memang jika Terminal Baru yang dikelola Angkasa Pura II disebut-sebut menyaingi bandara Changi, Singapura. Ya, secara fasilitas dan daya tampung calon penumpang Terminal 3 memang selangkah lebih maju dibandingkan "kakak" nya, yaitu Terminal 1 & 2.

 
Tak sembarang bandara bisa melayani landing dari pesawat jumbo jet Airbus A380 karena dibutuhkan landasan khusus untuk meladeni bobot pesawat raksasa tersebut, tapi kini Terminal 3 mampu melayaninya. Soal penggunaan energi pun Angkasa Pura II telah menerapkan teknologi ramah lingkungan dengan hanya menggunakan lampu LED untuk pencahayaan serta solar cell sebagai sumber energinya. 
Dari segi keamanan juga terbilang luar biasa, setiap sudut bandara tak luput dari pantaun puluhan CCTV yang siap memantau pergerakan penumpang. Hebatnya, jika ada barang tertinggal, CCTV secara otomatis akan menyorot dan di-zoom, dengan begitu petugas akan bisa segera mengamankan sebelum ditemukan orang lain.
Sayangnya, karena insiden genangan yang terjadi pekan lalu seolah menyudutkan terminal yang akan menjadi kebanggaan Indonesia ini. Padahal, insiden genangan tersebut dapat ditangani dalam kurun waktu waktu tiga puluh menit dan terlanjur viral di media terutama sosial media. 
Umumnya mereka bertanya-tanya soal kesiapan Terminal 3. Presenter kawakan Muhammad Farhan juga ikut mengomentari kehadiran Terminal 3.
"Kehadiran terminal 3 ultimate adalah hal yg saya tunggu-tunggu sebagai seorang penumpang, karena T1 dan T2 sudah tak layak dan tak dapat menampung banyak penumpang." ujar Farhan.
Lebih jauh ketika ditanya mengenai insiden yang terjadi dan mengomentari dari sudut pandang pengguna transportasi udara yang intens ia memilih sikap berbeda.
"Kalau kita tidak buru-buru melakukan sesuatu yang bisa kita lakukan maka kita tak akan bisa belajar. Insiden yang terjadi di Terminal 3 kemarin ternyata memang mengganggu kenyamanan dan menimbulkan ketidakpercayaan, walaupun dalam waktu 30 menit dapat terselesaikan dengan sangat baik. Tetapi efek media sungguh luar biasa terutama sosial media." 
"Namun saya mengambil sikap begini saja, bahwa apa yang terjadi kemarin adalah sebuah hal yang biasa terjadi ketika kita menghadapi berbagai macam perubahan besar. Maka kita hadapin saja bersama-sama. Posisi mana yang mau kita ambil, pilih menjadi sebagai profesional compliner atau kita sebagai kelas menengah yang mau pintar komplain dan menuntut segala macam hal itu boleh-boleh aja."
Hal senada juga diutarakan oleh Carmelita Hartoto, pengusaha yang telah lama malang melintang di di dunia pelayaran tanah air. Pengusaha kelahiran Surabaya ini ikut mengomentari insiden yang sama.
"Saya rasa tujuan dari pemerintah ialah mengurangi kepadatan dari T1 dan T2, apalagi terjadi keluhan-keluhan dari masyarakat dan wisatawan makanya lahir T3. Namun, terkait kekurangan dari terminal 3 memang tidak bisa dipungkiri. Tapi saya yakin pihak manajemen Angkasa Pura II terus berupaya melakukan perbaikan-perbaikan." ujar Carmelita.
Melihat reaksi negatif publik akibat insiden genangan tersebut, ia memberikan saran kepada pihak Angkasa Pura II.
"Saya berharap Angkasa Pura II dengan Terminal 3- nya terus berkomunikasi dengan masyarakat yang dirundung kekecewaan. Angkasa Pura II diharap terus menerima masukkan-masukkan dari masyarakat dan juga bekerja cepat untuk menyelesaikan permasalahannya. Sekarang memang sudah kejadian tapi sikap yang paling baik adalah untuk terus berusaha memperbaiki." Kata Carmelita.
"Apapun yang dibuat oleh terminal 3 ini adalah untuk kepentingan bersama, mau baik mau manis karena ini adalah kepemilikan kita bersama maka kita ikut benahi bersama-sama, toh ini bukan hal baru di dunia internasional." tambah Farhan.
Angkasa Pura II sebagai pengelola Terminal 3 tentunya terus berupaya memperbaiki segala kekurangan yang ada. Dukungan dan masukkan dari masyarakat akan menjadi cambuk untuk selalu melakukan yang terbaik ke depannya dan harapan besar tentu saja menjadikan Terminal 3 kebanggaan Indonesia di mata internasional.







Menerapkan teknik pengambilan gambar produksi


MENERAPKAN TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR PRODUKSI

Mendeskripsikan multimedia:
Film merupakan karya seni yang berasal dari perpaduan banyak unsur,seperti suara,gambar ,dan gerak,dll
Pemerintah sendiri mendefinisikan film sebagai berikut:
“film adalah karya cipta seni budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang dengar yang dibuat berdasarkan senematografi dengan direkam pada pita selluloid,pita video,piringan video atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam bentuk ,jenis,ukuran melalui kmiawi,proses elektronik atau proses lainnya atau tanpa suara yangbdapat dipertunjukkan dan atau ditayangkan dengan system proyek mekanik,elektronik dan atau lainnya (UU perfilman th.1992,Bab 1 pasal1)
-        -   Film
Film merupakan rangkaian banyak freme (bingkai) gambar yang diputar dengan kecepatan tertentu
-        -   Video
Video  merupakan rangkaian banyak freme (bingkai) gambar yang didalamnya berisi tahap demi tahap dari suatu gerakan /skuen yang diputar dengan kecepatan tertentu.


DEFINISI KAMERA
Kamera meruapakan salah satu aspek penting dalam suatu pembuatan film,fungsi kamera yaitu menambil/merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisuasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan-adegan

-          Kamera dioperasikan oleh kru film yang biasa disebut cameramen.

-          Kameramen mengoperasikan kamera sesuai   dengan arahan sutradara         

 

Pendidikan Agama Islam

materi Diskusi antar kelompok dan kelompok lain menanggapi