Rabu, 07 September 2016

Longsor di 3 lokasi tewaskan 1 warga, Kota Bogor darurat bencana


Longsor di 3 lokasi tewaskan 1 warga, Kota Bogor darurat bencana



Merdeka.com - Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman menyatakan sudah saatnya ada langkah yang komprehensif dalam penanggulangan bencana di Kota Bogor. Pemerintah Kota Bogor perlu segera mengeluarkan aturan atau Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) mengenai kawasan konservasi, atau paling tidak berada satu tingkat di bawahnya yaitu Peraturan Wali Kota (Perwali).

Hal tersebut dengan mengacu kepada Peraturan Daerah (Perda) Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2011-2031, untuk menyikapi dan menindaklanjuti situasi kondisi Kota Bogor yang rawan bencana.

"Kondisi ini dipandang sudah sangat mendesak darurat, mengingat musibah ini tidak dapat diprediksi yang bahkan hingga menelan korban jiwa," kata Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman menanggapi peristiwa bencana longsor yang terjadi di beberapa wilayah Kota Bogor, Rabu (07/09).

Sekadar diketahui, hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor secara merata sejak pukul 19.00 WIB, Selasa (06/09), membuat sejumlah tebing di empat lokasi di Kota Bogor mengalami longsor. Bahkan di Kampung Gang Ardio, RT 03 RW 05, Kelurahan Cibogor, Bogor Tengah, Kota Bogor membuat Azhari (50) pekerja proyek pembangunan tembok penahan tebing (TPT) tewas tertimpa material beton dan bebatuan.

Bahkan empat orang rekannya mengalami luka memar dan patah tulang sehingga harus menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara, Mapolres Bogor Kota.

"Saat itu saya sedang tidur, tiba-tiba terdengar suara gemuruh, saya kira berasal dari pabrik es batu yang memang beroperasi 24 jam ternyata bukan," ujar Aat Supatma, warga setempat saat ditemui di lokasi kejadian.

Mendengar suara tersebut, Aat beranjak dari tempat tidur dan membangunkan keluarganya untuk keluar dari rumah karena khawatir longsor juga menimpa rumahnya.

"Saat itu juga saya membangunkan istri dan anak saya keluar, dan melihat tebing talud sudah ambrol menimbun rumah yang dihuni para pekerja proyek talud itu, ungkap pria yang bekerja mengayuh becak di Pasar Kebon Kembang itu.

Saat itu juga dia bersama warga sekitar berusaha menyingkirkan puing-puing bebatuan dan tanah yang menimbun rumah tersebut. "Rumah saya juga mengalami rusak tapi tidak separah rumah yang dihuni para korban. Korban itu mengontrak rumah selama bekerja membangun talud," tandasnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Ganjar Gunawan menjelaskan bencana longsor di RT 04 RW 05 Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, sekitar pukul pukul 01.30 WIB.

"Satu orang dilaporkan tewas bernama Azhari asal Cirebon dan empat orang mengalami luka. Mereka adalah buruh bangunan yang tengah mengerjakan talud dan tertimpa material bangunan," kata Ganjar.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, selain di Kelurahan Cibogor, sebuah proyek pembangunan talud sepanjang 10 meter dengan tinggi 3 meter yang baru selesai dikerjakan di RT 03 RW 13, Kelurahan Gunung Batu, Bogor Barat, Kota Bogor juga mengalami longsor.

"Tapi di Gunung Batu ini tak ada korban jiwa," jelasnya.

Kejadian ketiga longsor juga terjadi di RT 01 RW 02, Kelurahan Bantarjati, Bogor Utara, longsor tebing di permukiman sempat menutup saluran air. Akibatnya satu rumah milik Ali Wijaya dengan 4 jiwa terendam aliran air yang meluap.

"Petugas BPBD hingga saat ini sudah disebar dan masih melakukan upaya evakuasi dan pembersihan puing, tanah, bangunan dan bebatuan yang menimbun rumah maupun saluran air. Kita juga sudah mendistribusikan bantuan berupa sembako," ujarnya.

0 komentar:

Posting Komentar